Palung Terdalam Dunia

Palung Mariana adalah palung terdalam dunia, kedalamannya mencapai sekitar 11.034 Meter atau 36.201 kaki dengan panjang palung mencapai 2550 Km atau 1580 mil letaknya di dasar barat laut
samudera pasifik tepatnya sebelah timur kepulauan Mariana di 11° 21′
Utara latitude dan 142° 12′ Timur longitude, dekat dengan Filipina dan
Jepang.
Palung ini merupakan batasan dua lempeng tektonik
yang bertemu dengan zona subduksi. Lempeng Pasifik subduksi berada di
bawah Lempeng Filipina. Dasar dari palung ini yang terletak di bawah
permukaan laut jauh melebihi ketinggian Gunung Everest di atas permukaan
laut.
Palung Mariana juga lebih besar 120 kali dari Grand Canyon. Sebagai gambaran, jika Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 meter berada di dasar palung tersebut, puncak Everest masih berada 2.076 meter di bawah permukaan laut. Atau jika kita terjun bebas ke dalamnya, dibutuhkan waktu lima jam untuk mencapai dasarnya. Jika diumpamakan Gunung Everest bisa dimasukkan ke Palung Mariana, Bumi akan tertutup air dengan ketinggian lebih dari satu mil.
Palung Mariana juga lebih besar 120 kali dari Grand Canyon. Sebagai gambaran, jika Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 meter berada di dasar palung tersebut, puncak Everest masih berada 2.076 meter di bawah permukaan laut. Atau jika kita terjun bebas ke dalamnya, dibutuhkan waktu lima jam untuk mencapai dasarnya. Jika diumpamakan Gunung Everest bisa dimasukkan ke Palung Mariana, Bumi akan tertutup air dengan ketinggian lebih dari satu mil.
Sepanjang sejarah terdapat banyak eksplorasi yang dilakukan di Palung Mariana, berikut ini merupakan daftar penjelajahannya :

1. Pertama kali diteliti pada 1951 oleh kapal Angkatan Laut Britania, Challenger II, yang memberikan nama titik terdalam dari palung tersebut Challenger Deep. Challenger Deep mendapat namanya dari survei Inggris dengan kapal Challenger II, yang meneliti titik kedalaman laut dari Kepulauan Mariana pada tahun 1951. Kemudian pada tahun 1960, Angkatan Laut Amerika Serikat mengirim Trieste (sebuah kapal selam mini yang dirancang untuk penyelaman laut dalam) turun ke ke dalam palung Mariana untuk melihat seberapa jauh mereka dapat turun. Mereka turun 35.838 kaki/10, 923m.
2. Pada tahun 1957, kapal Soviet Vityaz melaporkan kedalaman 11.034 meter (36.200 kaki), yang dijuluki Mariana Hollow. (Meskipun klaim ini dibuat oleh Soviet pada tahun 1957, penemuan belum diulangi oleh ekspedisi pemetaan berikutnya menggunakan lebih akurat dan peralatan modern.)
3. Pada tahun 1962, kapal MV permukaan Spencer F. Baird mencatat kedalaman maksimum 10.915 meter (35.840 kaki), dengan menggunakan alat pengukur kedalaman presisi.
4. Pada tahun 1984, Jepang mengirim Takuyō, kapal survei yang sangat khusus, ke Palung Mariana dan mengumpulkan data menggunakan multi-beam echo sounder, mereka melaporkan kedalaman maksimum 10.924 meter, juga dilaporkan mecapai 10.920 meter ± 10 meter.
5. Pengukuran yang paling akurat dalam catatan ini diambil oleh probe Jepang, Kaikō yang turun tanpa awak ke dasar parit pada 24 Maret 1995 dan mencatat kedalaman 10.911 meter (35.798 kaki).
6. Pada tahun 2003, sebuah tempat itu ditemukan di sepanjang Palung Mariana, kedalaman yang berada sekitar Challenger Deep, bahkan mungkin lebih dalam. Hal ini ditemukan ketika para ilmuwan dari Hawaii Institute of Geofisika dan Planetology sedang menyelesaikan survei di Guam mereka menggunakan sistem pemetaan sonar ditarik di belakang kapal penelitian untuk melakukan survei. Tempat baru ini bernama HMRG (Hawaii Mapping Research Group) Deep, setelah kelompok ilmuwan yang menemukannya.
Berkat Penjelajahan tersebut telah ditemukan berbagai makhluk hidup aneh yang tinggal dalam palung mariana. Kedalaman laut dengan tekanan luar biasa tinggi itu awalnya dianggap hanya dihuni spesies primitif, namun penemuan belakangan ini menunjukkan bahwa di laut terdalam terdapat banyak spesies yang bahkan belum bisa diidentifikasi. Anehnya, beberapa merupakan makhluk yang ukurannya kecil, namun mereka bisa bertahan dalam kondisi lingkungan yang paling ekstrem.
Ilmuwan dari Scripps Institute of Oceanography di University California San Diego menemukan makhluk hidup aneh di Palung Mariana. Makhluk hidup aneh tersebut berupa amoeba raksasa, yang secara ilmiah disebut xenophyophores, ditemukan di kedalaman sekitar 10,5 kilometer di bawah permukaan laut.
"Amoeba raksasa yang mengagumkan itu bisa beradaptasi dengan sangat baik di lingkungan ekstrem, tetapi pada saat yang sama sangat rentan dan tidak banyak dipelajari," kata Lisa Levin, biolog Laut Dalam yang juga Direktur Scripps Center for Marine Biodiversity and Conservation.
Levin menjelaskan xenophyophores adalah salah satu individu satu sel terbesar, kadang bisa tumbuh hingga 10 sentimeter. Studi terkini mengindikasikan, dengan menjebak partikel dalam air, xenophyophores bisa mengakumulasikan timbel, uranium, dan merkuri sehingga dianggap resisten terhadap logam berat. Diketahui, xenophyophores sangat cocok hidup di tempat yang gelap, dingin, dan bertekanan tinggi seperti di kedalaman lautan.
"Identifikasi sel raksasa di lingkungan laut terdalam ini membuka habitat baru bagi studi biodiversitas dan adaptasi lingkungan ekstrem," kata Levin seperti dikutip Foxnews.
Selain xenophyophores, masih banyak binatang aneh yang ditemukan di dasar laut terdalam atau Palung Mariana itu, yakni dumbo octopus (Grimpoteuthis), benthocodon, Mertensia ovum, ping-pong tree sponge (Chondrocholadia lampadiglobus), glowing sucker octopus (Stauroteuthis syrtensis), dan masih banyak lagi spesies aneh yang membuat kita penasaran.
No comments:
Post a Comment